Program Green and Clean
Di Indonesia, sekitar 80% dari sampah (116 juta ton per tahun) saat ini dikirim ke TPA. Melalui Program Green and Clean, kami memberdayakan masyarakat dalam penanganan sampah domestik melalui pemilahan sampah, daur ulang, pembuatan kompos dan penghijauan.
Salah satu model yang kami kembangkan adalah Model Jaringan Kader kami. Penggerak model ini adalah para fasilitator lingkungan dimana mereka bersama para kader untuk memotivasi masyarakat dalam mencapai tujuan program kami. Fasilitator adalah pemimpin informal di masyarakat yang dilatih dengan baik oleh tim internal kami. Pelatihan mencakup pengetahuan tentang isu lingkungan saat ini, pengetahuan tentang program, kemampuan interpersonal, analisis SWOT dan lain sebagainya. Tugas utama mereka adalah mengidentifikasi para kader, memotivasi mereka untuk melaksanakan kegiatan program, bertindak sebagai mitra masyarakat dan menjadi jembatan masyarakat terhadap pemangku kepentingan lainnya.
Para kader adalah agen sejati perubahan di masyarakat. Mereka secara langsung mendidik, mengisi pengetahuan dan memotivasi masyarakat sehingga mereka tetap antusias terhadap kegiatan lingkungan. Oleh karena itu, mereka memainkan peran kunci dalam menjamin keberlanjutan program.
Model Jaringan Kader ini telah terbukti sangat sukses. Pada akhir 2010, jumlah kader lingkungan Unilever Indonesia telah mencapai 135.000 orang. Hal ini merupakan perkembangan yang pesat dibandingkan pada saat pertama kali program Lingkungan dilakukan di Surabaya, dimana hanya memiliki dua kader lingkungan.
Kami juga melakukan kerja sama dengan para pemangku kepentingan lainnya, seperti kemitraan dengan institusi pemerintah daerah, media, dan LSM. Dengan menggabungkan peran dan kekuatan masing - masing, Program Green and Clean dapat memberikan dampak yang lebih besar.
Selain itu, Program Green and Clean juga mendidik masyarakat untuk mengurangi konsumsi air di rumah tangga melalui tiga hal, yaitu;
• Mengurangi konsumsi air dengan mendorong masyarakat untuk membilas cucian cukup hanya sekali.
• Menggunakan sisa air yang belum terlalu kotor untuk kegiatan rumah tangga lainnya, seperti
membersihkan lantai dan mencuci mobil.
• Melakukan tindakan lebih efektif dan efisien dalam mengkonsumsi air dalam kebutuhan rumah tangga.
Hingga tahun 2010, Program Green and Clean berhasil mencakup delapan kota besar di Indonesia, yaitu Surabaya, Jakarta, Yogyakarta, Makassar, Medan, Bandung, Banjarmasin dan Balikpapan. Kami akan segera memasuki kota Manado di ujung Sulawesi dan Denpasar.
Program Green and Clean bermanfaat bagi lebih dari dua juta masyarakat di Indonesia. Dampak dari program ini dapat dilihat secara nyata melalui pengurangan sampah hingga 8 - 10% di tiap kota dimana program ini dilaksanakan.
Selebihnya, Program Lingkungan lainnya adalah Program Litterbug atau biasa dikenal dengan Koperasi Bank Sampahdan Trashion. Kedua program ini bertujuan untuk meningkatkan kebiasaan masyarakat untuk mendaur ulang agar sampah menjadi lebih bernilai. Kedua program ini menyediakan infrastruktur dan pelatihan sehingga memungkinkan masyarakat untuk mengembangkan budaya daur ulang. Perilaku daur ulang dapat membawa banyak manfaat, seperti pengurangan sampah dan efek gas rumah kaca.
Program Bank Sampah mengajarkan masyarakat untuk mengumpulkan sampah kering yang kemudian dapat ditukarkan dengan uang. Program ini membawa manfaat lebih bagi masyarakat yang berpartisipasi. Tidak hanya untuk mengurangi sampah di sekitar, tapi juga mampu mengumpulkan dana demi kepentingan lingkungan dan kegiatan sosial. Berdasarkan data yang dikumpulkan, 19 Koperasi Bank Sampah di Jakarta dan Surabaya tercatat mampu menyerap 14.000 kg sampah pada tahun 2010, dan hal ini merupakan pencapaian yang menjanjikan untuk dimanfaatkan di masa depan.
Program Trashion juga dibentuk untuk mengatasi sampah plastik hasil konsumsi masyarakat. Program ini bertujuan untuk meningkatkan nilai sampah plastik kemasan dan memberdayakan perempuan Indonesia untuk menjadi pengusaha sampah. Trashion singkatan dari Trash (Sampah) dan Fashion, dan program ini memberikan serangkaian pelatihan untuk perempuan agar mereka mampu menjadi pengusaha Trashion.
Selama pelatihan, program ini mengajarkan bagaimana mengumpulkan sampah kering yang dapat digunakan kembali menjadi produk berharga dan juga beberapa ilmu pemasaran untuk membantu mereka menjual produk Trashion ke pembeli. Selanjutnya, melalui Program Trashion kami telah memberdayakan sekitar 730 perempuan dan mampu menyerap 34.200 kg sampah kering menjadi sesuatu yang bernilai.
Selanjutnya, sejak tahun 2008 Unilever Indonesia telah proaktif mendidik dan meningkatkan kesadaran masyarakat melalui Kampanye Mengurangi Pemanasan Global. Oleh karena itu, kami meluncurkan Program Green School dan Green Office setiap tahunnya.
Tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk menciptakan sebuah gerakan masyarakat secara luas dengan mendidik mereka tentang dampak Emisi Gas Rumah Kaca, sehingga diharapkan mereka dapat mengambil tindakan konkrit untuk mengurangi dampak yang membahayakan lingkungan.
Salah satu inisiatif kami pada tahun 2010, kami bekerja sama dengan Green Radio melakukan penanaman pohon di kawasan hutan Gunung Gede-Pangrango, Jawa Barat. Kami berhasil menanam 5.000 pohon dimana kegiatan penanaman pohon ini juga merupakan bagian dari Program berkelanjutan kami.
Kami telah berhasil menanam lebih dari 15.000 pohon pada tahun 2009 dalam rangka untuk perayaan HUT ke-75 Unilever Indonesia.
Melalui Program Lingkungan, Unilever Indonesia akan terus mengembangkan sayapnya di seluruh Indonesia demi menciptakan kehidupan lingkungan dan masyarakat yang lebih baik untuk generasi di masa depan.