Rabu, 30 November 2011

Selasa, 29 November 2011


Penilaian Surabaya Green and Clean


Surabaya Green and Clean adalah salah satu dari program Jawa Pos, bersama-sama dengan pemerintah kota surabaya dan mitra perusahaan terkait. Setiap tahun sejak 2005, Jawa Pos mengadakan dan mempromosikan kompetisi lingkungan bagi masyarakat Surabaya. mereka dengan lingkungan terbersih dan terhijau akan menerima penghargaan langsung dari walikota surabaya.

Dan pada tahun ini RW V Lidah Wetan kembali mengikuti kompetisi tersebut dengan misi sementara "Tembus 50". Semoga semua usaha yang telah dilakukan warga RW V dapat membuahkan hasil berupa prestasi dan khususnya adalah kebersihan lingkungan dan kehidupan yang sehat. Melalui Surabaya Green and Clean Kita Ciptakan Masyarakat Yang Dinamis, Kreatif, dan Mandiri dalam Mengelola Lingkungan.

  • Profil RW V Lembah Harapan

  1. RW V Lembah Harapan berdiri sejak tahun 1990 merupakan komunitas tinggal baru. Saat ini dengan jumlah KK 500 dan jumlah penduduk 2011 sekitar 1500 orang.
  2. Sebagai komunitas baru yang terkumpul dalam suatu perumahan lingkungan RW V relatif bersih lingkungan
  3. Salah satu subkomunitasnya RT 1 telah masuk 50 besar Surabaya Green dan Clean pada tahun 2009.
  4. Pada tahun 2011 masuk dalam Community Center untuk Wilayah Surabaya Barat yang diadakan oleh Unilever. 
  5. Takakura di setiap rumah.
  6. Pelatihan pengelolaan sampah
  7. Pelatihan keterampilan kewanitaan

  • Kelebihan RW V Lembah Harapan
  1. RW V memiliki kekuatan kader lingkungan dan sub kader lingkungan di tiap RT 
  2. Penghijauan 
  3. Pengelolaan sampah :  Pengangkutan sampah, Daur ulang sampah, Pembuatan kompos
  4. Bank sampah
  5. Pemberantasan Demam Berdarah
  6. Kesehatan melalui Posyandu dan lansia dengan kegiatan penambahan Nutrisi
  7. Olah raga bagi lansia, remaja dan dewasa
  8. Pelatihan wirausaha pembuatan jamu instan dan pembuatan saos

  • Tujuan ikut Serta

  1. Menciptakan masyarakat RW V Lembah Harapan yang mandiri dan madani dalam pengelolaan lingkungan
  2. Menciptakan community center di wilayah Lembah Harapan
  3. Menjadikan Lembah Harapan maju dan menjadi RW V menjadi perumahan kunjungan untuk contoh RW yang lain
  4. Menjadikan Surabaya Green and Clean untuk kehidupan masa kini dan akan datang.


Berikut ini adalah beberapa hasil Dokumentasi saat penilaian juri Surabaya Green and Clean untuk wilayah RW V Lidah Wetan: 

Yel-Yel ibu-ibu warga RW V

Juri di dampingi warga

Warga berfoto bersama para juri SGC

Bank Sampah Lembah Harapan

"Mengapa disebut Bank Sampah....??"
Disebut Bank Sampah karena Bank sampah ini menampung sampah kering hasil pemilahan sampah oleh warga di tiap rumah. Tiap KK (Kepala Keluarga) yang menjadi nasabah Bank Sampah memiliki buku tabungan, berisi pencatatan banyaknya sampah dan rupiah yang dikumpulkan di Bank sampah.

Bank Sampah "Lembah Harapan"
Rukun Warga V
Kel. LIDAH WTAN - Kec. LAKARSANTRI - KOTA SURABAYA


Bank Sampah Lembah Harapan







اَلْحَمْدُلِلّهِ


Dengan rahmat Tuhan Yang Maha kami para warga RW V Lidah Wetan dapat bertemu dengan para pemimpin yang sangat peduli dengan lingkungan. Mulai dari Walikota Surabaya, para Fasilitator Kota, sampai Fasilitator Lingkungan, dan yang tak kalah penting adalah pihak swasta yaitu UNILEVER yang peduli dengan lingkungan sehingga terbentuk Community Center di wilayah kami yang pada akhirnya lahirlah : "BANK SAMPAH LEMBAH HARAPAN".



"BANK SAMPAH LEMBAH HARAPAN" memang baru seumur jagung. Namun, di kawasan Surabaya Barat yang eks pedesaan ini, pemilahan sampah sudah berjalan cukup lama.
"Saya optimis warga RW V Lembah Harapan akan lebih bersemangat memilah sampah dengan adanya sistem bank sampah. Warga juga bisa tahu berapa sampah dan rupiah yang dihasilkan setiap memilah sampahnya.

"BANK SAMPAH LEMBAH HARAPAN"

"Menjadikan Sampah menjadi lebih Bermakna"

Ayo menabung di Bank Sampah

Berbasis Lingkungan dan Ekonomi




STRUKTUR ORGANISASI
BANK SAMPAH LEMBAH HARAPAN


Ketua / Manager: Bpk. Nurjali

Sekretaris
1. Bpk. Kasmadji
2. Ibu Heru Wahyono


Bendahara:
1. Ibu Suladi
2. Ibu Gatot. S

Kredit & Usaha: Ibu Suladi



Cabang RT 01 Cabang RT 02 Cabang RT 03

Petugas 1: Petugas 1: Petugas 1:
Ibu Andri Bpk. Kasmadji Ibu Amri

Petugas 2: Petugas 2: Petugas 2:
Ibu Saikhu Bpk. Purwanto Ibu Afianto

Petugas 3: Petugas 3: Petugas 3:
Ibu Edi         Ibu Kasmadji         Ibu Nurjali



Berikut ini adalah sejumlah hasil dokumentasi kegiatan 
"Bank Sampah Lembah Harapan"



  • Pemilahan Jenis Sampah
Pemilahan sampah


Pilah-pilah


  • Penimbangan Sampah
Gak lebih Gak Kurang...PAS !!


Deal..

  • Pembukuan
Pembukuan Cabang RT 01



What is Green and Clean...??


Program Green and Clean 


Di Indonesia, sekitar 80% dari sampah (116 juta ton per tahun) saat ini dikirim ke TPA. Melalui Program Green and Clean, kami memberdayakan masyarakat dalam penanganan sampah domestik melalui pemilahan sampah, daur ulang, pembuatan kompos dan penghijauan.

Salah satu model yang kami kembangkan adalah Model Jaringan Kader kami. Penggerak model ini adalah para fasilitator lingkungan dimana mereka bersama para kader untuk memotivasi masyarakat dalam mencapai tujuan program kami. Fasilitator adalah pemimpin informal di masyarakat yang dilatih dengan baik oleh tim internal kami. Pelatihan mencakup pengetahuan tentang isu lingkungan saat ini, pengetahuan tentang program, kemampuan interpersonal, analisis SWOT dan lain sebagainya. Tugas utama mereka adalah mengidentifikasi para kader, memotivasi mereka untuk melaksanakan kegiatan program, bertindak sebagai mitra masyarakat dan menjadi jembatan masyarakat terhadap pemangku kepentingan lainnya.
 
Para kader adalah agen sejati perubahan di masyarakat. Mereka secara langsung mendidik, mengisi pengetahuan dan memotivasi masyarakat sehingga mereka tetap antusias terhadap kegiatan lingkungan. Oleh karena itu, mereka memainkan peran kunci dalam menjamin keberlanjutan program.

Model Jaringan Kader ini telah terbukti sangat sukses. Pada akhir 2010, jumlah kader lingkungan Unilever Indonesia telah mencapai 135.000 orang. Hal ini merupakan perkembangan yang pesat dibandingkan pada saat pertama kali program Lingkungan dilakukan di Surabaya, dimana hanya memiliki dua kader lingkungan.


Kami juga melakukan kerja sama dengan para pemangku kepentingan lainnya, seperti kemitraan dengan institusi pemerintah daerah, media, dan LSM. Dengan menggabungkan peran dan kekuatan masing - masing, Program Green and Clean dapat memberikan dampak yang lebih besar.


Selain itu, Program Green and Clean juga mendidik masyarakat untuk mengurangi konsumsi air di rumah tangga melalui tiga hal, yaitu;


• Mengurangi konsumsi air dengan mendorong masyarakat untuk membilas cucian cukup hanya sekali.



• Menggunakan sisa air yang belum terlalu kotor untuk kegiatan rumah tangga lainnya, seperti 

   membersihkan lantai dan mencuci mobil.


• Melakukan tindakan lebih efektif dan efisien dalam mengkonsumsi air dalam kebutuhan rumah tangga.



Hingga tahun 2010, Program Green and Clean berhasil mencakup delapan kota besar di Indonesia, yaitu Surabaya, Jakarta, Yogyakarta, Makassar, Medan, Bandung, Banjarmasin dan Balikpapan. Kami akan segera memasuki kota Manado di ujung Sulawesi dan Denpasar.


Program Green and Clean bermanfaat bagi lebih dari dua juta masyarakat di Indonesia. Dampak dari program ini dapat dilihat secara nyata melalui pengurangan sampah hingga 8 - 10% di tiap kota dimana program ini dilaksanakan.


Selebihnya, Program Lingkungan lainnya adalah Program Litterbug atau biasa dikenal dengan Koperasi Bank Sampahdan Trashion. Kedua program ini bertujuan untuk meningkatkan kebiasaan masyarakat untuk mendaur ulang agar sampah menjadi lebih bernilai. Kedua program ini menyediakan infrastruktur dan pelatihan sehingga memungkinkan masyarakat untuk mengembangkan budaya daur ulang. Perilaku daur ulang dapat membawa banyak manfaat, seperti pengurangan sampah dan efek gas rumah kaca.

Program Bank Sampah mengajarkan masyarakat untuk mengumpulkan sampah kering yang kemudian dapat ditukarkan dengan uang. Program ini membawa manfaat lebih bagi masyarakat yang berpartisipasi. Tidak hanya untuk mengurangi sampah di sekitar, tapi juga mampu mengumpulkan dana demi kepentingan lingkungan dan kegiatan sosial. Berdasarkan data yang dikumpulkan, 19 Koperasi Bank Sampah di Jakarta dan Surabaya tercatat mampu menyerap 14.000 kg sampah pada tahun 2010, dan hal ini merupakan pencapaian yang menjanjikan untuk dimanfaatkan di masa depan.


Program Trashion juga dibentuk untuk mengatasi sampah plastik hasil konsumsi masyarakat. Program ini bertujuan untuk meningkatkan nilai sampah plastik kemasan dan memberdayakan perempuan Indonesia untuk menjadi pengusaha sampah. Trashion singkatan dari Trash (Sampah) dan Fashion, dan program ini memberikan serangkaian pelatihan untuk perempuan agar mereka mampu menjadi pengusaha Trashion.  

Selama pelatihan, program ini mengajarkan bagaimana mengumpulkan sampah kering yang dapat digunakan kembali menjadi produk berharga dan juga beberapa ilmu pemasaran untuk membantu mereka menjual produk Trashion ke pembeli. Selanjutnya, melalui Program Trashion kami telah memberdayakan sekitar 730 perempuan dan mampu menyerap 34.200 kg sampah kering menjadi sesuatu yang bernilai.


Selanjutnya, sejak tahun 2008 Unilever Indonesia telah proaktif mendidik dan meningkatkan kesadaran masyarakat melalui Kampanye Mengurangi Pemanasan Global. Oleh karena itu, kami meluncurkan Program Green School dan Green Office setiap tahunnya.


Tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk menciptakan sebuah gerakan masyarakat secara luas dengan mendidik mereka tentang dampak Emisi Gas Rumah Kaca, sehingga diharapkan mereka dapat mengambil tindakan konkrit untuk mengurangi dampak yang membahayakan lingkungan.


Salah satu inisiatif kami pada tahun 2010, kami bekerja sama dengan Green Radio melakukan penanaman pohon di kawasan hutan Gunung Gede-Pangrango, Jawa Barat. Kami berhasil menanam 5.000 pohon dimana kegiatan penanaman pohon ini juga merupakan bagian dari Program berkelanjutan kami.


Kami telah berhasil menanam lebih dari 15.000 pohon pada tahun 2009 dalam rangka untuk perayaan HUT ke-75 Unilever Indonesia.


Melalui Program Lingkungan, Unilever Indonesia akan terus mengembangkan sayapnya di seluruh Indonesia demi menciptakan kehidupan lingkungan dan masyarakat yang lebih baik untuk generasi di masa depan.



Acara Penilaian Community Centre - 10 Besar

Acara penilaian yang dilakukan pihak UNILEVER dalam rangka menentukan kampung mana saja yang masuk dalam peringkat 10 besar communitty centre dan memperoleh kesempatan untuk mengadakan Hari Aksi Community Centre. Penilaian juga dilihat dari perkembangan kampung tersebut sejak sosialisasi awal yang sudah dilakukan pihak UNILEVER sebelumnya. Dan alhamdulillah kampung RW V Lidah Wetan terpilih sebagai salah satu kampung yang berhasil masuk dalam peringkat 10 besar community centre dan berhak menyelenggarakan Hari Aksi sebagai penentuan kampung mana yang terpilih sebagai kampung terbaik community centre.

Berikut ini adalah hasil dokumentasinya:



Add caption

Add caption
Add caption






Sosialisasi Community Centre

Kegiatan yang diadakan oleh pihak UNILEVER sebagai penyelenggara Community Centre ini bertujuan untuk mensosialisasikan program Bank Sampah dimana warga RW V Lidah Wetan di sarankan untuk melakukan pemilahan sampah rumah tangga dan mengelola sampah-sampah tersebut dalam bentuk Bank, yaitu Bank Sampah. PT. UNILEVER juga memberikan pembelajaran singkat tentang bagaiman cara untuk mengelola Bank Sampah tersebut secara mandiri dan profesional. Mulai dari menghimpun sampah-sampah yang disetor oleh para nasabah, kemudian memilahnya untuk memisahkan antara mana sampah yang layak jual dan tidak, kemudian melakukan penimbangan terhadap sampah masing-masing nasabah yang kemudian dijual pada pengepul sampah dan dana hasil penjualan tersebutlah yang menjadi tabungan para nasabah. Tabungan tersebut dikelola oleh bendahara yang kemudian dapat disalurkan lagi pada nasabah melalui proses simpan pinjam. Begitu juga pada sistem administrasi yang harus terbuka terhadap para nasabah. Ini semua bertujuan untuk memberikan keterampilan kepada warga bagaimana cara berwirausaha demi menciptakan kemandirian ekonomi di lingkungan RW V Lidah Wetan.

Berikut ini adalah hasil dokumentasinya: 




Semoga dengan ada sosialisasi community centre, warga RW V semakin terampil untuk berwirausaha demi menciptakan kemandirian ekonomi di lingkungan RW V Lidah Wetan



Senin, 28 November 2011

Kegiatan PKM UNESA - "Pelatihan"

Kegiatan ini adalah sebuah kegiatan pelatihan / penyuluhan yang diberikan oleh pihak UNESA (Universitas Negeri Surabaya) kepada warga RW V Lidah Wetan untuk mengetahui cara yang benar dalam penggunaan TAKAKURA, cara yang benar dalam penanaman TOGA, dan proses pengolahan limbah rumah tangga menjadi barang-barang yang bernilai jual. Kegiatan ini dilaksanakan juga untuk menyambut program Surabaya Green and Clean dimana RW V Lidah Wetan juga turut berpartisipasi dalam program tersebut. Ini juga sebagai salah satu sarana pembelajaran bagi warga RW V untuk lebih peduli terhadap lingkungan sekitar.

Dan berikut ini adalah hasil dokumentasinya:

  • Tanaman TOGA


  • Pengolahan Limbah

  • TAKAKURA






Semoga kegiatan ini bermanfaat bagi warga RW V Lidah Wetan

Jumat, 28 Oktober 2011

Pemilahan Sampah untuk Program Bank Sampah

 Dengan adanya Program Bank Sampah dari pihak UNILEVER di RW V Lidah Wetan maka kegiatan Pemilahan Sampah adalah salah satu kegiatan rutin yang dilaksanakan oleh warga Lidah Harapan untuk mensukseskan Program Bank Sampah. Pemilahan Sampah dilakukan untuk memisahkan antara Jenis Sampah yang layak Jual dan yang tidak layak jual yang telah disetor oleh para nasabah Bank Sampah. Setelah dipisahkan maka akan dilanjutkan pada proses penimbangan untuk menentukan harga jual sampah yang telah disetor oleh masing-masing nasabah. Program Bank Sampah sendiri juga memiliki efek yang signifikan terhadap kebersihan lingkungan Lidah Harapan dan juga menumbuhkan kesadaran warga untuk menjaga kebersihan lingkungan dan mengubah sampah Rumah Tangga mereka menjadi sejumlah uang. So, the point is "Put Your garbage and You'll get Money". 

Sedangkan untuk staff pengurus dan pengelola Bank Sampah terdiri atas Warga RW V Lidah Wetan itu sendiri, mulai dari ketua, wakil ketua, sekretaris, bendahara, hingga nasabahnya itu sendiri. (Tentunya dengan dukungan dari pihak UNILEVER) Karena ini semua dilakukan secara kebersamaan dan ikhlas dengan tujuan kerukunan, menumbuhkan rasa saling percaya dan memelihara lingkungan. Maka hampir setiap kegiatan Program Bank Sampah mulai dari pemilahan dan penimbangan sampah selalu dilakukan bersama. Beriku ini adalah beberapa hasil dokumentasinya:

Pemilahan Sampah

Gotong Royong

Pilah-pilah
Rukun...

Teliti...

Salah Satu Nasabah..



Semoga Program Bank Sampah ini dapat berjalan Lancar dan berkelanjutan.

Rabu, 26 Oktober 2011

TAKAKURA dan DRUM KOMPOSTER

Keranjang TAKAKURA



Keranjang TAKAKURA adalah suatu alat pengomposan sampah organik untuk skala rumah tangga. Yang menarik dari keranjang Takakura adalah bentuknya yang praktis, bersih dan tidak berbau, sehingga sangat aman digunakan di rumah. Keranjang ini disebut masyarakat sebagai keranjang sakti karena kemampuannya mengolah sampah organik sangat baik.
Keranjang Takakura dirancang untuk mengolah sampah organik di rumah tangga. Sampah organik setelah dipisahkan dari sampah lainnya, diolah dengan memasukkan sampah organik tersebut ke dalam keranjang sakti Takakura. Bakteri yang terdapat dalam starter kit pada keranjang Takakura akan menguraikan sampah menjadi kompos, tanpa menimbulkan bau dan tidak mengeluarkan cairan. Inilah keunggulan pengomposan dengan keranjang Takakura. Karena itulah keranjang Takakura disukai oleh ibu-ibu rumah tangga.

Keranjang kompos Takakura adalah hasil penelitian dari seorang ahli Mr. Koji TAKAKURA dari Jepang. Mr. Takakura melakukan penelitian di Surabaya untuk mencari sistim pengolahan sampah organik. Selama kurang lebih setahun Mr. Takakura bekererja mengolah sampah dengan membiakkan bakteri tertentu yang “memakan” sampah organik tanpa menimbulkan bau dan tidak menimbulkan cairan. Dalam pelaksanaan penelitiannya, Mr. Takakura mengambil sampah rumah tangga, kemudian sampah dipilah dan dibuat beberapa percobaan untuk menemukan bakteri yang sesuai untuk pengomposan tak berbau dan kering. Jenis bakteri yang deikembang biakkan oleh Takakura inilah yang kemudian dijadikan starter kit bagi keranjang Takakura. Hasil percobaan itu, Mr. Takakura menemukan keranjang yang disebut “Takakura Home Method” yang dilingkungan masyarakat lebih dikenal dengan nama keranjang sakti Takakura.

Mr. Takakura, melakukan penelitian di Surabaya sebagai bagian dari kerjasama antara Kota Surabaya dan Kota Kitakyushu di Jepang. Kerjasama antar kedua kota difokuskan pada pengelolaan lingkungan hidup. Kota Kitakyushu terkenal sebagai kota yang sangat berhasil dalam pengelolaan lingkungan hidup. Keberhasilan kota Kitakyushu sudah diakui secara internasional. Karena keberhasilan kota Kitakyushu itulah kota Surabaya melakukan kerjasama pengelolaan lingkungan hidup. Bentuk kerjasama berupa pemberian bantuan teknis kepada kota Surabaya.

Sejak diselenggarakannya program Surabaya Green and Clean oleh Pemerintah Kota Surabaya, maka warga RW V Lidah Harapan sepakat untuk mengikuti program tersebut, dan salah satu bentuknya adalah penggunaan keranjang TAKAKURA hampir di setiap rumah warga. Dan akhirnya keranjang TAKAKURA menjadi salah satu produk unggulan RW V Lidah Harapan dalam mengikuti Lomba Surabaya Green and Clean. Keranjang TAKAKURA juga berguna bagi warga Lidah Harapan untuk pemeliharaan tanaman karena fungsinya untuk pembuatan pupuk kompos.


DRUM KOMPOSTER

Drum Komposter, selain menampung sampah organik dapur, bagian bawahnya disediakan ruang untuk menyimpan cairan hasil fermentasi sampah organik dengan MOL atau EM4.

Jika cairan telah cukup banyak dapat diambil untuk dijadikan pupuk cair atau starter kompos. Sebelum dimasukkan kedalam komposter, bahan organik ditiriskan dahulu. Kemudian jika dalam proses pengomposan masih terlalu basah, dapat ditaburi serbuk gergaji atau sekam.

Penggunaan Komposter ini juga sudah banyak dilakukan oleh warga Surabaya, begitu juga warga RW V Lidah Harapan. RW V Lidah Harapan mendapatkan drum Komposter secara cuma-cuma yang diperoleh dari sumbangan Dinas Kebersihan dan Pertanaman Kota Surabaya. Dan dibagi secara rata pada setiap RT.

Semoga Komposter ini berguna untuk warga Lidah Harapan.

Penanaman Bunga



Waktu menunjukan pukul 16.00 WIB. Matahari sore terlihat cukup cerah. Ibu-ibu warga RW V telah siap untuk kerja bakti menanam bunga dengan membawa peralatan masing-masing. Bunga-bunga telah tersedia dan siap tanam. Suasana kebersamaan penuh canda terlihat dari kegiatan menanam bunga bersama.



Ada berbagai macam bunga yang telah tersedia, semua bunga tersebut kemudian dipindah dan ditanam ke dalam pot-pot yang seragam untuk semakin mempercantik lingkungan RW V Lidah Harapan.
Setelah selesai di tanam dalam pot, kemudian pot-pot bunga tersebut ditata rapi di atas trotoar. Ini semua ditujukan untuk menciptakan suasana taman bunga yang asri dan cantik di kawasan RW V Lidah Harapan.
"Lingkungan Lidah Harapan harus banyak ditanami beragam jenis bunga agar indah dipadang mata" itulah poin utama dari kegiatan penanaman bunga bersama tersebut.